Followers

Wednesday, December 16, 2015

Doa yang dapat menghantarkan Berpulangnya salah satu atau kedua orang tua kita ke sisi Allah l mungkin telah menorehkan tinta kesedihan yang mendalam bagi orang-orang yang ditinggalkan, tak terkecuali diri kita. Betapa tidak, mereka yang selalu ada kapanpun dan dimanapun kita butuhkan kini telah tiada. Namun, Allah l telah mengabarkan kita bahwasanya Dia senantiasa menguji hamba-hamba-Nya

Pengalaman yang senantiasa di rasakan penerbit  apabila kedua orang tua yang kita sayangi d panggil kehadapan alloh 'Apakah pernah terbayang dibenak pembaca semua jika hal yang menyedihkan itu terjadi pada diri pembaca sekalian? Berangkat dari firman Allah l, “Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (QS al-Dzariyat [51]: 55). Sungguh hanya orang-orang yang beriman yang dapat mengambil pelajaran dari peringatan Allah tersebut.Berpulangnya salah satu atau kedua orang tua kita ke sisi Allah l mungkin telah menorehkan tinta kesedihan yang mendalam bagi orang-orang yang ditinggalkan, tak terkecuali diri kita. Betapa tidak, mereka yang selalu ada kapanpun dan dimanapun kita butuhkan kini telah tiada. Namun, Allah l telah mengabarkan kita bahwasanya Dia senantiasa menguji hamba-hamba-Nya. Sebagaimana firman-Nya yang termaktub dalam surat al-Baqarah ayat 155, “Dan sungguh, Kami pasti akan memberikan ujian kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. (Oleh karena itu) berilah kabar gembira kepada orang-orang yang bersabar.” (QS al-Baqarah [2]: 155)Syaikh Muhammad Nasib al-Rifa’i dalam bukunya yang berjudul Taisirul ‘Aliyyil Qadir li ikhtishari Tafsir Ibni Katsir ikut menafsirkan firman Allah l tersebut, “Dan juga kekurangan jiwa,” yaitu dengan meninggalnya kaum kerabat (orang tua). Oleh karena itu, bagi orang-orang yang mendapatkan cobaan dari Allah berupa kematian orang tua tercinta, semoga Allah senantiasa membalas kebaikan kepadamu atas musibah yang menimpamu dan memberikan ganti yang lebih baik bagimu, mengampuni segala dosa-dosa orang tuamu yang meninggal, serta mencurahkan rahmat dan keridhaan kepadanya, menjadikan kuburannya sebagai taman di antara taman-taman surga, serta mengumpulkan kita semua dengannya di surga Firdaus yang tinggi dengan rahmat-Nya. Sesungguhnya Dia Dzat Pemberi Rahmat yang terbaik. Sesungguhnya adalah hak Allah mengambil dan memberikan sesuatu, Segala sesuatu di sisi-Nya telah ditentukan dalam waktu tertentu. Oleh karena itu, hendaklah kalian bersabar dan mengharap pahala dari Allah (dengan sebab musibah tersebut).Amal Shalih Untuk Yang Telah TiadaSebenarnya banyak hal mulia yang bisa kita hadiahkan untuk orang tua kita yang lebih dulu dipanggil oleh Allah l. Pernahsuatu saat Rasulullah ` sedang duduk-duduk bersama para sahabatnya. Datanglah seorang lelaki dari Bani Salamah lalu berkata,  “Ya Rasulullah, apakah masih ada kesempatan lagi untuk berbuat baik kepada kedua orangtuaku, setelah keduanya meninggal?” Nabi menjawab, “Mendoa’kan keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, menyambung tali silahturahim kerabat-kerabatnya, dan memuliakan teman-temannya.” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban)Sungguh sebuah kebanggaan bagi orang tua yang sudah meninggal dunia bila dia meninggalkan seorang anak shalih yang selalu mendoakannya dan memohonkan ampunan kepada Allah l untuknya. Anak shalih seperti ini akan menjadi perbendaharaan yang sangat berharga bagi orangtuanya. Bahkan dalam sebuah Hadits, Rasulullah `. mengategorikan anak shalih seperti ini sebagai amal perbuatan manusia yang tidak akan terputus meskipun dia sudah meninggal dunia, di saat amal-amal yang lain terputus. Beliau bersabda, “Jika anak cucu Adam meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga (perkara), yaitu: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang mendoakannya.” (HR Tirmidzi)Anak shalih seperti inilah yang mampu mengangkat derajat orangtuanya yang sudah meninggal dunia, seperti disabdakan oleh Rasulullah `, “Setelah seseorang meninggal dunia, derajatnya akan ditinggikan, dia pun bertanya: ‘Wahai Tuhanku, kenapa derajatku ditinggikan?’ maka dijawablah: ‘Anakmu telah memohonkan ampunan untukmu.’” (HR Bukhari)Doakan terus orang tua kita pada setiap selesai shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah apalagi ketika qiyamullail. Mudah-mudahan kita termasuk ke dalam golongan anak shalihtersebut, dan mudah-mudahan doa dan permohonan ampunan kita untuk kedua orangtua dikabulkan Allah l.Selain itu, perbanyaklah shadaqah dengan niat untuk orangtua kita, karena dalam sebuah hadits, Rasulullah ` bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian hendak mengeluarkan shadaqah, maka bila kedua orangtuanya Muslim, hendaklah dia niatkan shadaqah itu untuk kedua orangtuanya, niscaya kedua orangtuanya itu akan mendapatkan pahala shadaqah tersebut tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang bershadaqah.”Pada riwayat lain yang bersumber dari Ibnu Abbas, disebutkan bahwa Ibu Sa’ad bin Ubadah meninggal dunia saat Sa’ad bin Ubadah tidak berada di sampingnya. Sa’ad pun bertanya kepada Rasulullah `, “Wahai Rasulullah, ibuku telah meninggal dunia saat aku sedang tidak berada di dekatnya. Manfaatkah untuknya jika aku mensedekahkan sesuatu (yang pahalanya) diperuntukkan baginya?” Beliau menjawab: “Ya.” Mendengar jawaban itu, Sa’ad berkata: “Aku memintamu menjadi saksi bahwa kebunku ini sudah aku sedekahkan (dengan niat) untuknya (ibuku).”Selain doa dan sedekah, kita juga dapatmenyambung tali silahturahim kepada kerabat atau teman-teman orang tua kita. Teladan dalam bidang silahturahim ini salah satunya adalah Ibnu Umar ra. Dan pada suatu hari ketika ia sedang mengendarai himarnya, mendadak bertemu dengan seorang Badui. Maka seorang Badui bertanya, “Bukanlah kau si Fulan bin Fulan.” Jawabnya, “Benar.” Selanjutnya, diberikanlah himar dan sorbannya kepada Badui itu. Kawan-kawannya tertegun, lalu bertanya kepada Ibnu Umar. “Semoga Allah melimpahkan ampunan kepadamu, mengapa kau berikan himar dan sorban kepada si Badui itu?” Ibnu Umar menjawab, “Saya telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya sebaik-baik bakti (kepada orangtua) adalah menghubungi bekas kawan-kawan ayah sepeninggalnya. Dan ayah orang ini dahulu teman (ayahku) Umar.” (HR Muslim)Ketika orangtua memiliki nadzar (janji) untuk melakukan amal shalih, seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yaitu seorang perempuan suku Juhinah datang mengadu kepada Nabi, “Ibuku telah bernadzar pergi haji, tetapi beliau belum sempat melakukannya karena meninggal lebih dulu. Bolehkah saya menghajikan atas namanya?” Rasulullah menjawab, “Boleh. Hajikanlah atas namanya, sebab bagaimana pendapatmu jika ibumu mempunyai hutang, bukankah kamu yang melunasinya. Karena itu lunasilah hutang kepada Allah sebab Allah lebih patut dilunasi hutangnya.” Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita sebagai anak shalih bertanggungjawabmelunasi hutang-hutang nadzar orang tua kita.Sesungguhnya Ia Tidak Pernah TiadaDedy Susanto dalam bukunya yang berjudul Pemulihan Jiwa 2 mengatakan bahwa “Kerinduan orang tua agar anaknya sukses dan bahagia adalah kekal selamanya, meskipun ia telah tiada.”Ya, jiwa manusia memang sering down akibat kehilangan seseorang. Oleh sebab itu, saya membuat tulisan ini karena mengingat banyak teman-teman yang mengalami kesedihan mendalam akibat salah satu atau kedua orangtuanya yang telah meninggal dunia. Menjadi sedih tentu saja sangat wajar, tapi bila terus-menerus sedih, kita menjadi lupa bahwa orang tua kita ingin kita bahagia. Saya bisa merasakan apa yang teman-teman rasakan, kesedihan yang mendalam bila orang tua telah tiada, kadang-kadang merasa sangat menyesal dan merasa bersalah mengapa belum sempat membahagiakan beliau. Namun satu hal mohon diingat, bahwa sesungguhnya dia tidak pernah tiada. Keinginannya yang mendalam, kerinduannya yang mendalam untuk melihat diri kita sukses dan bahagia. Keinginan ini kekal selamanya.Maka percayalah, kerinduannya untuk diri kita hidup bahagia dan sukses itu bersifat abadi. Secara fisik kita memang sudah tidak bersamanya, tetapi kasih sayangnya, harapannya pada kita adalah kekal selama-lamanya.Berjuanglah! Kita pasti bisa. Suatu kepuasan yang sangat besar bisa memuaskan kerinduan kekal orangtua kita. Tetaplah tegar jalani hidup ini! Dia sangat menyayangi kita, jauh lebih besar dari rasa sayang kita pada diri kita sendiri.Akhirnya saya memohon kepada Allah l agar menolong kita semua untuk selalu mengingat dan bersyukur serta beribadah kepada-Nya dengan baik, mewafatkan kita dalam husnul khatimah (akhir hidup yang baik), serta mengumpulkan kita semua dan orang tua kita, anak cucu kita serta orang-orang yang kita cintai di Surga Firdaus yang tinggi. Âmân Yâ Rabbal’âlamîn. Wallâhu a’lamu bi al-shawwâb.

No comments:

Post a Comment