Pendidikan untuk erkembangan bahasa pada anak memang Dalam beberapa penelitian telah diketahui bahwa perkembangan dimulai tidak hanya setelah lahir, namun juga sebelum kelahiran si bayi. Janin memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi ucapan dan suara ibu sejak berada dalam kandungan. Kemudian ketika lahir, bayi yang baru lahir memiliki kemampuan untuk mendengar berbagai suara dari semua bahasa yang ada, tidak hanya dari bahasa yang sering digunakan ibu atau keluarganya saja. Akan tetapi, kemampuan ini menghilang ketika bayi telah berusia 10 bulan dan hanya menerima bahasa yang sering digunakan pada lingkungannya. Kemudian perkembangan bahasa anak akan meningkat sesuai dengan jenjang umurnya.
Tahap Perkembangan Bahasa Bayi
http://morethanapastor.com/Seseorang akan mulai mempelajari bahasa sejak usia dini. Perkembangan bahasa anak pada awalnya berupa rangsangan pendengaran dimana anak mendengar berbagai bunyi-bunyian atau disebut reflexsive vocalization. Pada usia 0-3 minggu bayi akan mengeluarkan suara tangisan yang masih berupa refleks. Jadi, bayi menangis bukan karena ia memang ingin menangis tetapi hal tersebut dilakukan tanpa ia sadari.Kemudian, pada usia lebih dari 3 minggu, perkembangan bahasa anak meningkat pada taraf babbling dimana anak akan mengeluarkan suara tangisan yang suaranya dapat dibedakan antara keinginan atau perasaan bayi. Para bayi melakukan babbling dengan 70 suara berbeda yang sesungguhnya berasal dari seluruh bahasa di dunia. Tetapi kemudian hanya akan menggunakan suara dan kata-kata yang berasal dari lingkungannya.Di usia 3 minggu sampai 2 bulan mulai terdengar suara-suara namun belum jelas. Bayi mulai dapat mendengar pada usia 2 s.d. 6 bulan sehingga ia mulai dapat mengucapkan kata dengan suku kata yang diulang-ulang, seperti: “ba…ba…, ma…ma…” inilah yang disebut sebagai tahap perkembangan bahasa anak dalam taraf lalling.Tahap perkembangan bahasa anak selanjutnya adalah Echolalia dan true speech. Saat menginjak usia 10 bulan bayi mulai meniru suara-suara yang di dengar dari lingkungannya, serta ia juga akan menggunakan ekspresi wajah atau isyarat tangan ketika ingin meminta sesuatu. Kemudia, bayi mulai dapat berbicara dengan benar. Saat itu usianya sekitar 18 bulan atau biasa disebut batita. Namun, pengucapannya belum sempurna seperti orang dewasa.
3. Tahap Perkembangan Bahasa Anak
Harvard UniversityTahap perkembangan bahasa anak usia dini hingga 6 tahun meliputi beberapa aspek, yaitu aspek mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Pada fase sebelumnya, seorang anak akan lebih sering mendengar ketimbang berbicara. Kemudian pada usia 1 s.d. 2,5 tahun seorang anak akan mengalami perkembangan kata dan kalimat. Pada usia ini pula, anak memiliki kemampuan untuk berbicara dengan orang lain menggunakan satu atau dua kalimat meskipun belum sempurna.Kemudian pada usia 2,5 hingga 6 tahun, perkembangan bahasa anak sangat meningkat pesat. Pada usia ini, anak mulai mampu menguasai bahasa sesuai dengan ketentuan tata bahasa yang berlaku yaitu adanya Subjek (S), predikat (P), dan objek (O). Selain itu, kosakata yang dimiliki semakin banyak, mulai berbahasa sesuai dengan struktur dan menggunakan kata penghubung untuk mengombinasi kalimat, mengganti kata yang sesuai dengan artinya, serta anak mulai mampu berbicara lebih bermakna dan mampu memperbaiki tata bahasa dan penggunaan bahasa. Pada tahap ini, seorang anak akan tertarik dengan bacaan, tulisan, dan meminta orang tua untuk membacakan dan mengartikan kalimat yang terlalu panjang baginya. Semoga artikel ini beranfaat
No comments:
Post a Comment